LAPORAN
PENGEMBANGAN
KURSUS
PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR
DI
GUGUS DEPAN SMP N 31 PURWOREJO
Disusun Oleh :
Khafidin Thohir
RACANA
K.H.A. DAHLAN DAN NYI WALIDAH
GUDEP
XI.06.217-218
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2011
PELAKSANAAN
Telah
melaksanakan pengembangan Kursus Pembina Mahir Tingkat Dasar yang dilaksanakan
pada tanggal 2 Oktober – 25 Desember 2010 di Gugus Depan SMP N 31 Purworejo.
Purworejo, Januari 2011
Pembina
Gugus Depan Peserta Pengembangan
SMP N 31 Purworejo
Sugeng,
S. Pd. Khafidin Thohir
Mengetahui,
Ka.Mabigus
SMP N 31 Purworejo
Hj.
Tumpuk, M, Pd.
PERSEMBAHAN
Penyusunan laporan
pengembangan kursus mahir tingkat dasar ini dipersembahkan pada :
- Kamabigus Universitas Muhammadiyah Purworejo
- Pembina Racana Pa dan Pi
- Kwartir Cabang Purworejo
- Kamabigus SMP N 31 Purworejo.
- Pembina Gudep SMP N 31 Purworejo.
- Ayah dan Ibu tercinta yang selama ini selalu memberi dukungan, semangat, motivasi dan do’a
- Segenap tim Pelatih Pengembangan Kursus Mahir Tingkat Dasar
- Teman-teman Panitia Pengembangan Kursus Mahir Tingkat Dasar
- Teman-teman Racana K.H.A. Dahlan dan Nyi Walidah 11.06.06.217-218 Universitas Muhammadiyah Purworejo
- Adik-adik penggalang SMP N 31 Purworejo
- Adik-adik SMA Darul Hikmah Kutoarjo
PERENCANAAN
PELATIHAN PRAMUKA
PENGEMBANGAN KMD
2010
MATERI : PBB
GOLONGAN : PENGGALANG
WAKTU : 80 Menit
GUDEP : MTs MA’ARIF NU PURWOREJO
1. Tujuan Umum Pelatihan
Peserta
didik menguasai teknik baris berbaris dengan baik dan benar. Dan diharapkan mampu
meningkatkan kedisiplinan.
2. Tujuan Khusus Pelatihan
Setelah
pelatihan PBB peserta didik dapat :
a.
Mempraktikan hadap kanan, hadap kiri,
balik kanan, serong kanan, serong kiri.
b.
Mempraktikan langkah tegap.
c.
Mempraktikan variasi langkah seperti :
hormat, haluan kanan, haluan kiri.
3. Materi
1.
Pengertian
Peraturan Baris-berbaris
Peraturan Baris-Berbaris yang serng kita
kenal dengan PBB adalah suatu wujud latihan atau gerak fisik diperlukan guna
menanamkan kebiasaan dalam tatacara hidup seseorang yang diarahkan kepada
terbentuknya suatu perwatakan. Materi PBB dititik beratkan dalam pelaksanaan
kegiatan yang memerlukan gerakan anggota badan yang beraturan dan mempunyai
perhitungan yang satu sama lainnya berbeda.
2.
Aba-aba
a.
Pengertian
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan
oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada
waktunya secara serentak atau berturut-turut.
b.
Macam aba-aba
Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1.
Aba-aba petunjuk
Aba-aba petunjuk
dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba
peringatan/pelaksanaan
Contoh:
Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK
Untuk amanat-istirahat di tempat – GERA
2.
Aba-aba peringatan
Aba-aba peringatan adalah
inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:
Lencang kanan – GERAK (bukan
lancang kanan)
Istirahat di tempat - GERAK (bukan ditempat istirahat)
3.
Aba-aba pelaksanaan
Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan
aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:
GERAK
JALAN
MULAI
GERAK :
adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpameninggalkan tempat dan
gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
Contoh:
-jalan
ditempat -GERAK
-siap
-GERAK
-hadap
kanan
-GERAK
-lencang kanan
-GERAK
JALAN :
adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Contoh:
-haluan
kanan/kiri
- JALAN
-dua langkah ke depan - JALAN
-satu langkah ke belakang - JALAN
Catatan:
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu
tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan
–MAJU
Contoh:
-maju - JALAN
-haluan
kanan/kiri maju -
JALAN
-hadap kanan/kiri
maju - JALAN
-melintang kanan/kiri
maju - J ALAN
Tentang istilah: “maju”
Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba
peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti. Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana
harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI.
Misalnya:
·
Ada aba-aba hadap
kanan/kiri maju –JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba: hadap kanan/kiri
henti GERAK.
·
Ada aba-aba hadap
kanan/kiri maju –JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri
henti GERAK.
·
Balik kana maju –JALAN, karena dapat pula diberikan
aba-aba : balik kana henti-GERAK.
Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap
maju JALAN, aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang
berjalan dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah
henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.
Tentang aba-aba : “henti”
Pada dasarnya aba-aba peringatan henti
digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak
selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.
Contoh:
Empat langkah ke depan –JALAN, Bukan
barisan – JALAN. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan,
pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.
MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan
perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
Contoh:
-hitung
-MULAI
-tiga bersaf
kumpul
-MULAI
c.
Cara
memberi aba-aba
Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba
harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam
keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.
Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk
si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah
ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
Contoh :
Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK
Pelaksanaanya :
Pada waktu memberikan aba-aba mengahdap ke
arah yang diberi hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama
dengan pasukan.
Setelah penghormatan selesai
dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalm keadaan sikap sedang
memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali
ke sikap sempurna.
Pada taraf permulaan aba-aba yang
ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan
gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjala, pada waktu berlari
ditambah 3 (tiga) langkah.
Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan
dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat)
langkah untuk berlari.
Aba-aba diucapkan dengan suara
nyaring-tegas dan bersemangat.
Aba-aba petunjuk dan peringatan pada
waktu pengucapan hendaknya diberi antara.
Aba-aba pelaksanaan pada waktu
pengucapan hendaknya dihentakkan.
Antara aba-aba peringatan dan
pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
Bila pada suatu bagian aba-aba
diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG !
Contoh: Lencang kanan = Ulangi – siap
GERAK
1. Gerakan Perorangan – Gerakan Dasar
a.
Sikap sempurna
Aba-aba : Siap - GERAK. Pelaksanaanya : pada
aba-aba pelaksanaan badan/tubuh berdiri tegap, ke dua tumit rapat, ke dua
telapak kaki membentuk sudut 60…, lutut lurus paha dirapatkan, berat badan di
atas ke dua kaki, perut ditarik sedikit, dada dibusungkan, pundak ditarik
sedikit ke belakang dan tidak dinaikkan, lengan rapat pada badan, pergelangan
tangan lurus, jari-jari tangan menggenggam tidak terpaksa rapat pada paha, ibu
jari segaris dengan jahitan celana, leher lurus, dagu ditarik, mulut ditutup,
gigi dirapatkan, mata memandang tajam ke depan, benafas sewajarnya.
b.
Istirahat
Aba-aba istirahat ditempat
– GERAK
· Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri
dengan jarak sepanjang telapak kaki (30cm)
· Ke dua belah tangan dibawa ke belakang dan dibawah pinggang,
punggung tangan kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan
dengan dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu
jari dan telunjuk, ke dua tangan dilemaskan, badan dapat bergerak.
Catatan:
1.
Pasukan dalam keadaan
istirahat di tempat, pemimpin atau atasan lainnya datang untuk memberikan
perhatian atau petunjuk-petunjuk, maka atas ucapan pemimpin/atasan dengan
menggunakan kata Perhatian pasukan segera mengambil sikap sempurna tanpa
mengucapkan kata siap, kemudian mengambil sikap istirahat.
2.
Pada kata perhatian, selesai atau sekian, pasukan
mengambil sikap sempurna tanpa didahului aba-aba kemudian kembali ke sikap
istirahat di tempat.
3.
Maksud dari sikap siap terakhir ini adalah sebagai
jawaban tanpa suara, bahwa petunjuk-petunjuk yang diberikan akan dijalankan
c.
Lencang kanan/kiri : (hanya dalam bentuk
bersaf)
Aba-aba : Lencang kanan/kiri - GERAK
Pelaksanaannya:
Gerakan ini dijalankan dalam sikap sempurna.
1.
Pada aba-aba pelaksanaan, saf depan mengangkat lengan
kanan/kiri ke samping, jari-jari kanan/kiri menggenggam menyentuh bahu
kanan/kiri orang yang berada di sebelah kana/kirinya, punggung tangan menghadap
ke atas, bersamaan dengan ini kepala dipalingkan ke kanan/kiri tidak berubah
tempat masing-masing meluruskan diri
2.
Saf tengah dan saf belakang kecuali penjuru, setelah
meluruskan ke depan dengan pandangan mata, ikut pula memalingkan muka ke
samping dengan tidak mengangkat tangan.
3.
Penjuru saf tengan dan belakang mengambil antar ke depan
1 (satu) lengan kanan/kiri ditambah 2 (dua) kepalan tangan dan setelah
lurus menurunkan tangan kanan/kiri tanpa menunggu aba-aba.
4.
Pada aba-aba tegak-GERAK semua dengan serentak menurunkan
lengan dan memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
5.
Pada waktu pemimpin pasukan memberikan aba-aba lencang
kanan/kiri dan barisan sedang meluruskan safnya, Pemimpin pasukan yang berada
dalam barisan itu memberikan kelurusan saf dari sebelah kanan/kiri pasukan
dengan menitikberatkan pada kelurusan tumit (bukan ujung depan sepatu).
Catatan:
1.
Untuk menghindarkan
keributan pada waktu mengangkat lengan kanan/kiri, hendaknya lengan diluruskan
melalui belakang punggung orang yang berada di samping, kalau jarak 1 (satu)
lengan tidak cukup. Dengan demikian dihindarkan gerakan seolah-olah meninju rekannya yang
berada di smaping.
2.
Kelurusan barisan dilihat dari tumit.
d.
Setengah lencang kanan/kiri
Aba-aba : Setengah lencang kanan/kiri - GERAK
Pelaksanaannya:
Seperti
pada waktu lencang kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak
pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri disebelahnya,
pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang pinggang, empat jari
lainnya rapat pada pinggang sebelah depan (khusus saf depan). Pada aba-aba
tegak GERAK dengan serentak menurunkan lengan sambil memalingkan muka ke depan
dan berdiri dalam sikap sempurna.
e.
Lencang depan (hanya dalam bentuk
berbanjar)
Aba-aba : Lencang depan -
GERAK
Pelaksanaannya:
1.
Penjuru tetap sikap sempurna : nomor dua dan seterusnya
meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan dengan jarak satu lengan ditambah
dua kepalan tangan.
2.
Saf depan banjar tengah dan kiri mengambil antara satu
lengan ke samping kanan, setelah lurus menurunkan tangan dan memalingkan kepala
kembali ke depan dengan serentak tanpa menunggu aba-aba.
3.
Banjar tengah/kiri tanpa mengangkat tangan
f.
Cara berhitung
Aba-aba : Hitung – MULAI
Pelaksanaannya:
1.
Jika bersaf, pada aba-aba
peringatan penjuru tetap melihat ke depan, saf terdepan memalingkan mukanya ke
kanan.
2.
Pada aba-aba pelaksanaan,
berturut-turut di mulai dari penjuru menyebutkan nomornya sambil memalingkan
muka ke depan.
3.
Pengucapan nomor secara tegas dan tepat.
4.
Jika berbanjar, pada aba-aba peringatan semua anggota
tetap dalam sikap sempurna.
5.
Pada aba-aba pelaksanaan
mulai dari penjuru kanan berturut-turut ke belakang menyebutkan nomornya
masing-masing.
6. Jika pasukan berbanjar/bersaf tiga, maka
yang berada paling kiri mengucapkan : LENGKAP atau KURANG SATU/KURANG DUA.
2. Perubahan Arah
(dalam keadaan berhenti)
a.
Hadap kanan/kiri
Aba-aba : Hadap kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya:
·
Kaki kiri/kanan diajukan melintang di depan kaki
kanan/kiri lekukan kaki kanan/kiri berada di ujung kaki kanan/kiri, berat badan
berpindah ke kaki kiri/kanan.
·
Tumit kaki kanan/kiri
dengan badan diputar ke kanan/kiri 90°
·
Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
b.
Hadap serong kanan/kiri
Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya:
·
Kaki kiri/kanan diajukan ke muka sejajar dengan kaki
kanan/kiri
·
Berputarlah arah 45° ke kanan/kiri
·
Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri
c.
Balik kanan
Aba-aba : Balik kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya :
·
Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang
(lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan.
·
Tumit kaki kanan beserta badan diputar ke kanan 180°
·
Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
Catatan:
1.
Dalam keadaan berhenti
pada hitungan ke tiga, kaki dirapatkan dan kembali ke sikap sempurna
2.
Dalam keadaan berhenti
berjalan pada hitungan ketiga, kaki kanan/kiri tidak dirapatkan melainkan
dilangkahkan 0,5 langkah dengan cara dihentikan.
d.
Cara berkumpul
Aba-aba : 3 bersaf/ 3 berbanjar kumpul - MULAI
Pelaksanannya :
· Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru dan orang yang
ditunjuk mengulangi perintah yang diberikan oleh pelatih.
Contoh:
Sdr.Gatot sebagai penjuru. Aba-aba pelatih : Gatot sebagai penjuru.
Oleh orang yang ditunjuk (dalam sikap sempurna) aba-aba diulangi: Gatot sebagai
penjuru.
· Orang yang ditunjuk tadi lari dan berdiri di depan pelatih ± 4
langkah
· Setelah aba-aba pelaksanaan MULAI diberikan pelatih, maka
orang-orang lainnya berlari dan berdiri disamping kiri penjuru serta meluruskan
diri seperti pada waktu lencang kanan.
· Pada waktu berkumpul, penjuru melihat ke kiri setelah lurus,
penjuru memberikan isyarat dengan perkataan LURUS, pada isyarat ini penjuru
nelihat ke depan, yang lainnya (saf depan) menurunkan lengannya dan kembali ke
sikap sempurna.
e.
Cara latihan memberi hormat
Aba-aba : Hormat - GERAK
Pelaksanaannya
(dengan tutup kepala, keadaan berhenti)
·
Pada aba-aba pelaksanaan,
dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat ke arah pelipis kanan, siku-siku 15°
serong ke depan, kelima jari rapat dan lurus, telapak tangan serong ke bawah dan kiri ujung,
jari tengah dan telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi
pelipis.
·
Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap
sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat.
·
Jika tutup kepala mempunyai klep, maka jari tengah
mengenai pinggir klep.
4. Kegiatan Pelatihan
No
|
Waktu
|
Kegiatan Pembina
|
Kegiatan Peserta Didik
|
1.
|
14.00 – 14.30
|
Mengadakan Upacara
Pembukaan
|
Melaksanakan Upacara
Pembukaan
|
2.
|
14.30 – 15.00
|
Mengawasi ASISTEN
memberikan materi yel-yel kepada peserta didik
|
Mempersiapkan yel-yel
|
3.
|
15.30 – 16.00
|
Mengawasi ASISTEN
memberikan materi pensi kepada peserta didik
|
Mempersiapkan pensi
|
4.
|
16.00 – 16.30
|
Mengawasi ASISTEN
memberikan materi yang terdapat di SKU kepada peserta didik
|
Mencatat dan
memperhatikan materi SKU.
|
5.
|
16.30 - Selesai
|
Mengadakan penampilan
dan Upacara Penutupan
|
Menampilkan yel-yel
dan pensi bagi regu yang sudah siap dan Upacara Penutupan
|
5. Metode
Ø Ceramah
Ø Praktik
Ø Diskusi
6. Media
Ø Orang
Ø SKU
Ø Papan
tulis dan kapur
Ø Alat
tulis
7. Evaluasi
a.
Sebutkan aba-aba dalam gerakan PBB ?
b.
Apakah tujuan dari PBB itu ?
c.
Peragakan aba-aba PBB di tempat sebanyak
10 gerakan.
d.
Peragakan aba-aba PBB jalan sebanyak 5
gerakan.
8. Daftar Pustaka
Buku
peraturan tentang baris berbaris Angkatan Bersenjata, yang disahkan dengan
Surat Keputusan Pangab Nomor : Skep/611/X/1985 tanggal 8 Oktober 1985.
Purworejo, Maret 2012
Pembina
Gugus Depan Calon Pembina
Sugeng,
S.Pd. Khafidin
Thohir
PROGRAM KERJA LATIHAN
PENGEMBANGAN KURSUS PEMBINA MAHIR
TINGKAT DASAR 2010
DI GUDEP SMP N 31 PURWOREJO
NO
|
KEGIATAN
|
TUJUAN
|
DANA
|
PELAKSANAAN
|
PEMATERI
|
KET
|
1
|
Yel-yel, pensi
|
Meningkatkan
kekompakan dan jiwa seni
|
-
|
Jum’at,
16 September 2011
|
ALL
|
-
|
2
|
Menyelesaikan
yel-yel, pensi, dan pengisian SKU
|
Meningkatkan
kekompakan dan jiwa seni dan pengetahuan pramuka
|
-
|
Jum’at,
23 September 2011
|
ALL
|
-
|
3
|
Penyempurnaan
yel-yel, pensi, dan pengisian SKU
|
Meningkatkan
kekompakan dan jiwa seni dan pengetahuan pramuka
|
-
|
Jum’at,
30 September 2011
|
ALL
|
-
|
4
|
Persiapan PERMISENSEL
|
-
|
-
|
Jum’at,
07 Oktober 2011
|
ALL
|
-
|
5
|
PERMISENSEL
|
Mengaplikasikan teori
yang sudah didapat
|
-
|
Jum’at,
15-17 Oktober 2011
|
ALL
|
-
|
6
|
Peta pita
|
|
-
|
Jum’at,
28 Desember 2011
|
ALL
|
-
|
7
|
Praktek peta pita
|
Mengaplikasikan teori
|
-
|
Jum’at,
04 Januari 2012
|
ALL
|
-
|
8
|
Peta lokasi
|
|
-
|
Jum’at,
11 Januari 2012
|
ALL
|
-
|
9
|
Peta perjalanan
|
|
-
|
Jum’at,
18 Januari 2012
|
ALL
|
-
|
10
|
Macam-macam bentuk
barisan
|
Mengetahui
macam-macam bentuk barisan
|
-
|
Jum’at,
20 Februari 2012
|
ALL
|
-
|
11
|
Tali temali
|
Mengetahui
macam-macam tali dan simpul
|
-
|
Jum’at,
27 Februari 2012
|
ALL
|
-
|
12
|
Menyambung tiyang
|
Mengetahui
macam-macam teknik menyambung tiang
|
-
|
Jum’at,
11 Maret 2012
|
ALL
|
-
|
Purworejo, Maret 2012
Pembina
Gugus Depan Calon Pembina
Sugeng,
S. Pd. Khafidin Thohir
How to Bet on Baccarat - Worrione
BalasHapusBaccarat is a game of chance, luck, luck 메리트 카지노 and luck in 제왕카지노 which you must be dealt cards, not a worrione single card. In fact, in most European